IBU….. Begitu besar jasa ibu.
Kini, kembalikan memori kita ke masa-masa kecil. Masa-masa indah dalam bimbingan, asuhan dan kasih sayang nya. Lalu jujurlah pada diri sendiri, apa balasan kita untuk membahagiakan mereka? Apa komitmen kita untuk berbakti?
Sekali lagi, apa balasan kita? Mengapa justru kenakalan yang sering kita perbuat? Mengapa masalah-masalah yang kita hadirkan, bukan prestasi? Bagaimana repotnya orang tua??
• Saat kau berumur 1 tahun, ibu menyuapi dan memandikanmu…. Sebagai balasannya kau menangis sepanjang malam….
• Saat kau berumur 2 tahun, bunda mengajari mu berjalan…. Kau balas dengan kabur saat bunda memanggil mu…
• Saat berumur 3 tahun, bunda masakkan semua masakan kesukaan mu penuh kasih sayang…. Sebagai balasannya kau buang piring berisi makanan ke lantai….
• Saat kau berumur 4 tahun, dia belikan pensil warna dan spidol…. Sebagai balasannya kau corat-coret dinding rumah dan kamar….. Astagfirullah….
• Saat kau berumur 5 tahun, dia belikan pakaian mahal dan indah…. Sebagai balasannya kau gunakan bermain di kubangan lumpur penuh kotoran… Astagfirullah…
• Saat kau berumur 6 tahun, bunda antar kau ke sekolah…. Kau balas dengan teriakan dan berontak “Tidak mau-tidak mau…”
• Saat kau berumur 7 tahun, dia belikan bola kesukaan mu…. Sebagai balasannya kau lempar bola ke jendela tetangga dan memecahkannya…. Astagfirullah….
• Saat kau berumur 8 tahun, dia belikan es krim…. Kau balas dengan menumpahkan di seluruh pakaian mu….
• Saat kau berumur 9 tahun, kau dileskan, kau balas dengan bolos semau mu….
• Saat berumur 10 tahun, dia antar kamu, kamu pun pergi tanpa pamit…. Astagfirullah….
• Saat berumur 11 tahun, dia antar kamu bermain, kau pun lari ke tempat lain….. Astagfirullah…
• Saat berumur 12 tahun, dia larang kamu lihat TV khusus dewasa, kaupun mencari-cari dan mencuri kesempatan di TV tetangga….. Astagfirullah…..
• Saat kau berumur 13 tahun, dia nasehati kamu untuk merapikan rambutmu, kau pun menjawabnya, “kuno, tak tau mode….” Astagfirullah……
• Saat kau berumur 14 tahun, dia keluarkan biaya untuk ekskul mu, kau pun bebas pergi tanpa memberi kabar sedikit pun…. Astagfirullah….
• Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja untuk memelukmu, kau pun merasa risih dan kau kunci pintu kamarmu….. Astagfirullah….
• Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau setir mobil, sebagai gantinya kau gunakan mobil semau mu tanpa peduli….. Astagfirullah….
• Dan akhirnya….. saat kau telah sukses meraih cita-cita mu, meraih jabatan mentereng, tinggal di gedung penuh benteng, kau pandang orang tua mu dengan enteng, seolah tak berguna. Kau berpaling dari mereka, malu mengakuinya…… Astagfirullah….
• Kau begitu tega terhadap bundamu…. Astagfirullah…. Astagfirullah…. Astagfirullah…..
Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, akan hari-hari melelahkan kedua orang tuamu, tidak tidur, berjaga-jaga merawat sakitmu??
Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, hari-hari mereka membanting tulang, bersusah payah agar engkau kenyang dan dapat tidur nyenyak??
Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, saat mereka merawatmu, saat kau tidak bisa menolak bahaya, atau mencari sesuatu yang bermanfaat??
Apa yang bisa kita bayangkan bila keduanya telah lanjut usianya, lemah tulang belulangnya, menurun kekuatannya, lalu ia ditinggalkan begitu saja oleh anak nya??
Apakah layak bagi mu yang punya akal pikiran sehat untuk melupakan jasa dan kebaikan nya??