Minggu, 16 Januari 2011

Untuk Pemuda yang suka Tawuran

Pemuda adalah manusia yang mempunyai banyak kelebihan. Di dukung oleh banyak faktor yang membuat mereka para pemuda menjadi serba bisa. Kalau ditinjau dari grafik matematika, maka mereka adalah titik maksimum grafik. Sedangkan jika ditinjau dari alur sebuah cerita, maka mereka adalah klimaks dari sebuah cerita. Banyak hal yang bisa menggambarkan kelebihan mereka. Kurang atau lewat sedikit saja dari masa mereka sebagai pemuda, maka kelebihan itu tidak akan dimiliki lagi. Sungguh sangat disayangkan kalau melewati masa emas tersebut dengan hal yang sia-sia.

Wahai pemuda yang suka tawuran,
Masa-masa SMA adalah masa gemilang sebagai pemuda. Engkau kuat dalam bekerja, bahkan tenagamu bisa merobohkan bangunan kokoh seperti tirani. Semangatmu bergejolak dan menggebu-gebu yang tiada banding apalagi didukung dengan tenagamu yang kuat. Suara mu lantang dan bergema. Teriakan mu akan diindahkan. Gerakmu selalu mencuri perhatian semua orang. Tapi sangat disayangkan kalau semua itu digunakan untuk tawuran.

Tidaklah suatu hal yang bijak kalau kita hanya menyalahkan satu pihak. Siswa yang sering tawuran memiliki banyak sebab. Beberapa hal yang menyebabkan siswa kejuruan suka tawuran, diantaranya :
1.      1. Mayoritas siswanya  laki-laki.Psikologi siswa laki-laki sekolah menengah cenderung labil dan emosional. Apalagi didukung dengan lingkungannya di sekolah. Saling bersaing menjadi yang paling “jantan”. Siapa yang paling kuat, macho, atau yang paling hebat sebagai seorang laki-laki. 

2.      2. Pergaulan yang tidak sehat dengan sekolah lain menyulut emosi yang tak terkendali. Berebutan cewek dari sekolah umum bisa menjadi masalah bagi mereka. Atau tempat nongkrong sepulang sekolah yang melabel menjadi miliknya, sehingga tempat tersebut tidak boleh dilewati siswa lain kecuali mereka. 

3.      3. Menunjukkan eksistensi sekolah yang bersangkutan, bahwa sekolah kejuruannya yang paling hebat karena dinilai dari segi pakaian praktek yang dipakai, yang paling kuat kalau berkelahi, yang paling terdepan  dan sangar melawan siswa sekolah lain.

4.      4. Provokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dikarenakan hal-hal sepele sehingga bisa membesar akibat provokasi ini. Hal ini adalah penyebab paling berbahaya diantara penyebab yang lain, karena hal ini bisa ditunggangi oleh tujuan-tujuan politik.

5.      5. Warisan-warisan para senior terdahulu. Peristiwa jelek yang pernah dimulai oleh senior-senior yang kurang pertimbangan. Sehingga hal ini menjadi sesuatu yang akan selalu diwariskan.

Dengan adanya permasalahan ini, maka pihak mana saja yang terlibat untuk memperbaikinya menjadi pertanyaan besar. Siapa yang akan bertanggung jawab??
1.      1. Siswa itu sendiri. Yang menjadi penentu agar tawuran ini tidak terjadi adalah panggilan dari dalam diri masing-masng siswa. Akan sia-sia saja bantuan dari luar kalau sekiranya tidak ada kemauan untuk berubah dari siswanya.

2.      2. Guru. Sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik, maka guru berkewajiban untuk selalu meluruskan pemahaman para siswa untuk menghindari tawuran. Serta menggambarkan besarnya mudarat yang akan didapatkan.

3.      3. Masyarakat  sekitar sekolah. Suatu sikap yang selalu menjaga dan mencegah terjadinya tawuran dapat diberikan oleh masyarakat sekitar sekolah. Suatu bentuk kerja sama juga bisa dilakukan antara masyarakat dengan pihak sekolah.

4. 4. Alumni sekolah. Peran alumni juga tidak kecil dalam hal ini. Karena dengan meluruskan masalah yang dahulu pernah terjadi, banyak sedikitnya dapat meredakan emosi yang sedang labil tersebut.
5. 5. Perhatian dari pemerintah. Tidak hanya menyalahkan kepada pihak sekolah, tetapi turut andil dalam mencari solusinya. Sokongan dana dan perhatian yang serius sangat diharapkan.

Selain antisipasi dari berbagai pihak, ada beberapa pemahaman yang seharusnya dimengerti oleh siswa. Pemahaman ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran supaya mereka mempertimbangkan segala perbuatan atau tindakan yang akan mereka lakukan, Ini juga bertujuan untuk memotivasi mereka untuk selalu optimis dalam hidup. Adapun diantara pemahaman yang harus mereka pahami adalah :
1.  1. Besarnya cinta orang tua kepada mereka. Cinta yang tidak akan pernah habis dimakan waktu adalah cinta orang tua kepada anaknya. Seburuk apapun tingkah laku anak, namun orang tua tetap cinta dan sayang padanya. Harapan besar dari orang tua adalah mendapatkan seorang anak yang shaleh yang akan selalu sayang dan akan terus mendoakan mereka.

2.      2. Pengetahuan mengenai surga dan neraka. Penyampaian akan janji Allah adalah suatu kepastian harus ditanamkan dengan kuat kepada anak. Suatu perbuatan baik akan berbalas pahala dan Allah akan menempatkan hamba-hamba tersebut ke dalam surga. Begitupun sebaliknya, perbuatan buruk akan mendapatkan dosa. Dan tempat dosa adalah neraka.

3.      3. Pengadilan yang adil. Seadil-adilnya pengadilan adalah pengadilan Allah. Tidak usah ada dendam di dunia ini karena semua nya akan berbalas. Kalaupun tidak di dunia, maka diakhirat akan berbalas. Perbuatan baik akan berbalas kebaikan kepada pelakunya, sebaliknya perbuatan jahat akan berbalas kejahatan dan keburukan kepada pelakunya.

4.      4. Allah maha melihat. Tidak ada sehelaipun daun yang jatuh dari rantingnya kecuali Allah mengetahuinya. Setiap tindakan kita selalu dilihat Allah. Tidak bisa dibohongi. Orang yang berbohong adalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Karena orang yang berbohong tidak akan pernah bisa membohongi dirinya sendiri dan Allah. Sudahlah memperbodoh diri dapat dosa pula.

5.      5. Semua orang bisa berubah kalau mereka mau. Segala sesuatu tergantung pada diri sendiri. Yang membuat sulit adalah diri kita, pikiran kita dan sikap kita. Coba lah untuk tenang dan berjiwa besar, maka akan terasa lapang segala sesuatunya.

6.      6. Masa depan yang mereka miliki masih panjang dan masih besar peluang untuk mencapainya. Jalan masih terbuka lebar untuk mereka. Namun, kesempatan emas ini akan hilang jika kau merusak masa mudamu dengan tawuran yang tidak memberikan keuntungan sedikitpun. Malah tawuran hanya menjanjikan kesuraman dalam hidup mu wahai pemuda yang suka tawuran.
W
Wahai pemuda yang suka tawuran...
Engkau adalah pemuda masa depan, harapan bangsa dan harapan orang tua. Engkau bisa menjadi apapun yang kamu mau, asalkan kamu mau. Pastikan masa depan kamu cerah dengan selalu bersikap yang mencerahkan bukan membuat suram masa depan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar