Selasa, 31 Mei 2011

Jika Otak Anda Kurang Maksimal, Mungkin ini sebabnya…


Sebagaimana dikutip situs Healthmad, berikut 10 hal yang harus kita minimalisir agar otak kita tetap cemerlang :
  1. Sering tidak sarapan pagi. Jangan sepelekan sarapan. Orang yang tidak sarapan pagi akan memiliki kadar gula yang rendah. Ini akan membuat otak kekurangan gizi yang cukup untuk dipakai belajar. Kurangnya suplai gizi di pagi hari akan membuat kemampuan otak cepat menurun.
  2. Makan dengan porsi berlebih. Sebaliknya jika sering makan (waktu apa saja) secara berlebihan akan mengeraskan pembuluh darah yang ada di otak. Ini akibatnya dapat menurunkan kekuatan mental.

Minggu, 29 Mei 2011

Di Mana Tempat Terbaik Kita?

Saudara qu, 
Dimanapun kita berada, maka disitulah
tempat terbaik kita..!

Seringkali kita merasa terkungkung
dengan lingkungan dimana kita berada.

Tidak jarang orang berpikir dan merasa
bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk
bisa meraih sukses.

Misalnya mereka yang hidup di daerah
terpencil, merasa susah, dan jauh untuk
mendapat sentuhan teknologi, atau
menerima informasi terbaru dengan cepat.

Hingga berpikir, begitu susahnya
berjuang dan mengembangkan usaha.

Sebaliknya, mereka yang hidup di kota
besar berpikir betapa sesaknya dunia.
Begitu ketatnya tingkat persaingan
hidup.

Dimana pun berada, saling sikut, saling
senggol, saling tendang. Hingga akhirnya
memutuskan, memang susah untuk menjadi
yang terdepan.

Dalam berjuang segala sesuatunya memang
seringkali tidak sesuai keinginan kita.
Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak
lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman.

Padahal sesungguhnya, dimanapun kita
berada, pahami bahwa ITULAH tempat
terbaik kita. Tempat dimana kita hidup,
tempat di mana kita memperjuangkan apapun
yang kita inginkan.

Sekarang, mari kita renungkan sejenak...

1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa
    tempat lain adalah lebih baik, maka
    sampai kapan kita akan mulai berjuang?

2. Jika kita selalu saja menunggu
    datangnya kesempatan emas di tempat
    lain, berapa banyak waktu yang
    terbuang, hanya sekadar untuk
    menunggunya?

3. Jika kita selalu saja menunda apapun
    yang bisa kita lakukan di tempat kita
    berada sekarang, maka berapa banyak
    kesempatan yang terbuang percuma?

Dan masih banyak lagi hal yang perlu
kita renungkan..!

Karenanya, jika saja kita mau berpikir 
bahwa inilah tempat terbaik kita, maka
kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk membuat segala sesuatunya menjadi
lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti!

Temanku tersayang...

Kita semua memiliki kesempatan emas untuk
menjadi besar & benar dimana saja... asal, 
kita mau memperjuangkannya!

Selasa, 24 Mei 2011

Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!

Sahabat qu,

Banyak orang yang suka mengeluh dalam 
hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan 
nasib buruk yang menimpanya. 

Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan 
kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?

Ada pepatah bijak mengatakan :

     "You can not chance the wind direction,
       but you can only chance your wing 
       direction"

Kita  tidak akan pernah bisa merubah 
arah angin, yang dapat kita lakukan 
adalah mengubah arah sayap.

Dengan kata lain...

'Realita' kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada! 

     Fakta: "Tidak ada seorang pun yang 
     memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
     yang menentukan pilihan tersebut!"

Kebanyakan orang akan tertarik sejenak 
ketika diingatkan akan hal di atas, tapi 
kemudian berlalu kembali.... Sementara 
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak 
pernah ada perubahan dalam hidupnya! 

Sangat disayangkan.

Seringkali orang tidak berani melakukan 
perubahan dalam hidupnya. Dia hanya 
menunggu, dan menunggu adanya 
perubahan tersebut. 

Menunggu bantuan orang lain, menunggu 
bantuan teman untuk mendapatkan 
pekerjaan yang enak, sampai menunggu 
warisan ;-) 

Sekarang logikanya, jika memang hanya 
dengan menunggu perubahan itu akan 
datang, maka jumlah orang sukses 
seharusnya jauh lebih banyak. 

Bukankah kenyatannya tidak demikian?

Lalu, jika ingin sukses, apa yang 
seharusnya kita lakukan? 

Ciptakan perubahan! 

Jangan selalu menunggu orang lain.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu 
kita untuk menciptakan perubahan:

1. Do your best, whatever happens 
    will be for the best! 

    Lakukan dan selesaikan semua tugas
    dan pekerjaan semaksimal mungkin, 
    bukan hanya terus menunggu dan 
    berharap. 

    Lakukan semuanya dengan tujuan 
    untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik* 
    yang bisa kamu capai!

2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya. 

    Dengan banyak mengenal orang, 
    maka pengetahuan kita akan semakin 
    bertambah. 

    Seseorang yang kelihatannya sederhana 
    bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu 
    yang tidak kita duga! 

    Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika 
    kita menjadikan 'setiap orang adalah guru' 
    dan kehidupan ini adalah universitasnya.

3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif. 

    Sikap ini sangat diperlukan jika ingin 
    mendapatkan kesempatan yang lebih 
    luas dan cepat dalam berbagai macam hal!

4. Bersikaplah Fleksibel. 

    Cobalah untuk memahami suatu hal 
    dari berbagai sudut pandang. Jangan 
    terpaku pada satu cara, yang bisa jadi 
    tidak lagi relevan kita gunakan. 

    Dengan bersikap fleksibel, wawasan 
    kita akan semakin bertambah.

Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah. 
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses, 
bukan orang lain!

Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil, 
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut. 
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan 
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...

Bukankah kamu tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan... 
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^

Sukses untuk semua :-)


*(From my friend, Anne)*

Kamis, 31 Maret 2011

INDAHNYA MENAHAN MARAH

Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.
(HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang.

Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.
Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na’udzubillah.

Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."

Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.

Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah S.A.W. tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk menempuh perjalan jauh.

Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan, karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)

Sabdanya pula, "Bukanlah dikatakan seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).

Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu menahan diri di kala mendapat ejekan. MAKA, ORANG SEPERTI INILAH YANG DIHARAPKAN menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya.

Senin, 07 Maret 2011

Apa Balasan mu??

IBU….. Begitu besar jasa ibu.
Kini, kembalikan memori kita ke masa-masa kecil. Masa-masa indah dalam bimbingan, asuhan dan kasih sayang nya. Lalu jujurlah pada diri sendiri, apa balasan kita untuk membahagiakan mereka? Apa komitmen kita untuk berbakti?
Sekali lagi, apa balasan kita? Mengapa justru kenakalan yang sering kita perbuat? Mengapa masalah-masalah yang kita hadirkan, bukan prestasi? Bagaimana repotnya orang tua??
• Saat kau berumur 1 tahun, ibu menyuapi dan memandikanmu…. Sebagai balasannya kau menangis sepanjang malam….

• Saat kau berumur 2 tahun, bunda mengajari mu berjalan…. Kau balas dengan kabur saat bunda memanggil mu…

• Saat berumur 3 tahun, bunda masakkan semua masakan kesukaan mu penuh kasih sayang…. Sebagai balasannya kau buang piring berisi makanan ke lantai….

• Saat kau berumur 4 tahun, dia belikan pensil warna dan spidol…. Sebagai balasannya kau corat-coret dinding rumah dan kamar….. Astagfirullah….

• Saat kau berumur 5 tahun, dia belikan pakaian mahal dan indah…. Sebagai balasannya kau gunakan bermain di kubangan lumpur penuh kotoran… Astagfirullah…

• Saat kau berumur 6 tahun, bunda antar kau ke sekolah…. Kau balas dengan teriakan dan berontak “Tidak mau-tidak mau…”

• Saat kau berumur 7 tahun, dia belikan bola kesukaan mu…. Sebagai balasannya kau lempar bola ke jendela tetangga dan memecahkannya…. Astagfirullah….

• Saat kau berumur 8 tahun, dia belikan es krim…. Kau balas dengan menumpahkan di seluruh pakaian mu….

• Saat kau berumur 9 tahun, kau dileskan, kau balas dengan bolos semau mu….

• Saat berumur 10 tahun, dia antar kamu, kamu pun pergi tanpa pamit…. Astagfirullah….

• Saat berumur 11 tahun, dia antar kamu bermain, kau pun lari ke tempat lain….. Astagfirullah…

• Saat berumur 12 tahun, dia larang kamu lihat TV khusus dewasa, kaupun mencari-cari dan mencuri kesempatan di TV tetangga….. Astagfirullah…..

• Saat kau berumur 13 tahun, dia nasehati kamu untuk merapikan rambutmu, kau pun menjawabnya, “kuno, tak tau mode….” Astagfirullah……

• Saat kau berumur 14 tahun, dia keluarkan biaya untuk ekskul mu, kau pun bebas pergi tanpa memberi kabar sedikit pun…. Astagfirullah….

• Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja untuk memelukmu, kau pun merasa risih dan kau kunci pintu kamarmu….. Astagfirullah….

• Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau setir mobil, sebagai gantinya kau gunakan mobil semau mu tanpa peduli….. Astagfirullah….

• Dan akhirnya….. saat kau telah sukses meraih cita-cita mu, meraih jabatan mentereng, tinggal di gedung penuh benteng, kau pandang orang tua mu dengan enteng, seolah tak berguna. Kau berpaling dari mereka, malu mengakuinya…… Astagfirullah….

• Kau begitu tega terhadap bundamu…. Astagfirullah…. Astagfirullah…. Astagfirullah…..

Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, akan hari-hari melelahkan kedua orang tuamu, tidak tidur, berjaga-jaga merawat sakitmu??

Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, hari-hari mereka membanting tulang, bersusah payah agar engkau kenyang dan dapat tidur nyenyak??

Tidak ingatkah engkau wahai saudaraku, saat mereka merawatmu, saat kau tidak bisa menolak bahaya, atau mencari sesuatu yang bermanfaat??

Apa yang bisa kita bayangkan bila keduanya telah lanjut usianya, lemah tulang belulangnya, menurun kekuatannya, lalu ia ditinggalkan begitu saja oleh anak nya??

Apakah layak bagi mu yang punya akal pikiran sehat untuk melupakan jasa dan kebaikan nya??

Minggu, 16 Januari 2011

Untuk Pemuda yang suka Tawuran

Pemuda adalah manusia yang mempunyai banyak kelebihan. Di dukung oleh banyak faktor yang membuat mereka para pemuda menjadi serba bisa. Kalau ditinjau dari grafik matematika, maka mereka adalah titik maksimum grafik. Sedangkan jika ditinjau dari alur sebuah cerita, maka mereka adalah klimaks dari sebuah cerita. Banyak hal yang bisa menggambarkan kelebihan mereka. Kurang atau lewat sedikit saja dari masa mereka sebagai pemuda, maka kelebihan itu tidak akan dimiliki lagi. Sungguh sangat disayangkan kalau melewati masa emas tersebut dengan hal yang sia-sia.

Wahai pemuda yang suka tawuran,
Masa-masa SMA adalah masa gemilang sebagai pemuda. Engkau kuat dalam bekerja, bahkan tenagamu bisa merobohkan bangunan kokoh seperti tirani. Semangatmu bergejolak dan menggebu-gebu yang tiada banding apalagi didukung dengan tenagamu yang kuat. Suara mu lantang dan bergema. Teriakan mu akan diindahkan. Gerakmu selalu mencuri perhatian semua orang. Tapi sangat disayangkan kalau semua itu digunakan untuk tawuran.

Tidaklah suatu hal yang bijak kalau kita hanya menyalahkan satu pihak. Siswa yang sering tawuran memiliki banyak sebab. Beberapa hal yang menyebabkan siswa kejuruan suka tawuran, diantaranya :
1.      1. Mayoritas siswanya  laki-laki.Psikologi siswa laki-laki sekolah menengah cenderung labil dan emosional. Apalagi didukung dengan lingkungannya di sekolah. Saling bersaing menjadi yang paling “jantan”. Siapa yang paling kuat, macho, atau yang paling hebat sebagai seorang laki-laki. 

2.      2. Pergaulan yang tidak sehat dengan sekolah lain menyulut emosi yang tak terkendali. Berebutan cewek dari sekolah umum bisa menjadi masalah bagi mereka. Atau tempat nongkrong sepulang sekolah yang melabel menjadi miliknya, sehingga tempat tersebut tidak boleh dilewati siswa lain kecuali mereka. 

3.      3. Menunjukkan eksistensi sekolah yang bersangkutan, bahwa sekolah kejuruannya yang paling hebat karena dinilai dari segi pakaian praktek yang dipakai, yang paling kuat kalau berkelahi, yang paling terdepan  dan sangar melawan siswa sekolah lain.

4.      4. Provokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dikarenakan hal-hal sepele sehingga bisa membesar akibat provokasi ini. Hal ini adalah penyebab paling berbahaya diantara penyebab yang lain, karena hal ini bisa ditunggangi oleh tujuan-tujuan politik.

5.      5. Warisan-warisan para senior terdahulu. Peristiwa jelek yang pernah dimulai oleh senior-senior yang kurang pertimbangan. Sehingga hal ini menjadi sesuatu yang akan selalu diwariskan.

Dengan adanya permasalahan ini, maka pihak mana saja yang terlibat untuk memperbaikinya menjadi pertanyaan besar. Siapa yang akan bertanggung jawab??
1.      1. Siswa itu sendiri. Yang menjadi penentu agar tawuran ini tidak terjadi adalah panggilan dari dalam diri masing-masng siswa. Akan sia-sia saja bantuan dari luar kalau sekiranya tidak ada kemauan untuk berubah dari siswanya.

2.      2. Guru. Sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik, maka guru berkewajiban untuk selalu meluruskan pemahaman para siswa untuk menghindari tawuran. Serta menggambarkan besarnya mudarat yang akan didapatkan.

3.      3. Masyarakat  sekitar sekolah. Suatu sikap yang selalu menjaga dan mencegah terjadinya tawuran dapat diberikan oleh masyarakat sekitar sekolah. Suatu bentuk kerja sama juga bisa dilakukan antara masyarakat dengan pihak sekolah.

4. 4. Alumni sekolah. Peran alumni juga tidak kecil dalam hal ini. Karena dengan meluruskan masalah yang dahulu pernah terjadi, banyak sedikitnya dapat meredakan emosi yang sedang labil tersebut.
5. 5. Perhatian dari pemerintah. Tidak hanya menyalahkan kepada pihak sekolah, tetapi turut andil dalam mencari solusinya. Sokongan dana dan perhatian yang serius sangat diharapkan.

Selain antisipasi dari berbagai pihak, ada beberapa pemahaman yang seharusnya dimengerti oleh siswa. Pemahaman ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran supaya mereka mempertimbangkan segala perbuatan atau tindakan yang akan mereka lakukan, Ini juga bertujuan untuk memotivasi mereka untuk selalu optimis dalam hidup. Adapun diantara pemahaman yang harus mereka pahami adalah :
1.  1. Besarnya cinta orang tua kepada mereka. Cinta yang tidak akan pernah habis dimakan waktu adalah cinta orang tua kepada anaknya. Seburuk apapun tingkah laku anak, namun orang tua tetap cinta dan sayang padanya. Harapan besar dari orang tua adalah mendapatkan seorang anak yang shaleh yang akan selalu sayang dan akan terus mendoakan mereka.

2.      2. Pengetahuan mengenai surga dan neraka. Penyampaian akan janji Allah adalah suatu kepastian harus ditanamkan dengan kuat kepada anak. Suatu perbuatan baik akan berbalas pahala dan Allah akan menempatkan hamba-hamba tersebut ke dalam surga. Begitupun sebaliknya, perbuatan buruk akan mendapatkan dosa. Dan tempat dosa adalah neraka.

3.      3. Pengadilan yang adil. Seadil-adilnya pengadilan adalah pengadilan Allah. Tidak usah ada dendam di dunia ini karena semua nya akan berbalas. Kalaupun tidak di dunia, maka diakhirat akan berbalas. Perbuatan baik akan berbalas kebaikan kepada pelakunya, sebaliknya perbuatan jahat akan berbalas kejahatan dan keburukan kepada pelakunya.

4.      4. Allah maha melihat. Tidak ada sehelaipun daun yang jatuh dari rantingnya kecuali Allah mengetahuinya. Setiap tindakan kita selalu dilihat Allah. Tidak bisa dibohongi. Orang yang berbohong adalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Karena orang yang berbohong tidak akan pernah bisa membohongi dirinya sendiri dan Allah. Sudahlah memperbodoh diri dapat dosa pula.

5.      5. Semua orang bisa berubah kalau mereka mau. Segala sesuatu tergantung pada diri sendiri. Yang membuat sulit adalah diri kita, pikiran kita dan sikap kita. Coba lah untuk tenang dan berjiwa besar, maka akan terasa lapang segala sesuatunya.

6.      6. Masa depan yang mereka miliki masih panjang dan masih besar peluang untuk mencapainya. Jalan masih terbuka lebar untuk mereka. Namun, kesempatan emas ini akan hilang jika kau merusak masa mudamu dengan tawuran yang tidak memberikan keuntungan sedikitpun. Malah tawuran hanya menjanjikan kesuraman dalam hidup mu wahai pemuda yang suka tawuran.
W
Wahai pemuda yang suka tawuran...
Engkau adalah pemuda masa depan, harapan bangsa dan harapan orang tua. Engkau bisa menjadi apapun yang kamu mau, asalkan kamu mau. Pastikan masa depan kamu cerah dengan selalu bersikap yang mencerahkan bukan membuat suram masa depan sendiri.